-->

Senin, 20 April 2009

 Media seni rupa

1. Arang 
Adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan. Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya.

Pemakaian 
Batu arang yang digunakan sebagai bahan bakar.
Arang pada awalnya digunakan sebagai pengganti mesiu. Ia juga digunakan dalam metalurgi sebagai reducing agent, walaupun sekarang sudah ditinggalkan. Sebagian orang menggunakan arang sebagai media gambar. Tetapi sebagian besar produki charcoal digunakan sebagai bahan bakar. Hasil pembakarannya lebih bersih daripada kayu biasa.
 
Arang kering.
1. 1. Pembakaran

Batu arang lazim dipakai untuk membakar makanan di luar ruangan dan pada saat berkemah. Di beberapa negara Afrika, arang digunakan oleh sebagian besar masyarakat sebagai alat memasak sehari-hari. Pemakaian arang untuk memasak makanan di dalam ruangan memiliki resiko berbahaya terhadap kesehatan, karena karbon monoksida yang dihasilkan.[1]

Sebelum Revolusi Industri, arang digunakan sebagai bahan bakar industri metalurgi.

Arang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Arang atau kayu dibakar di dalam generator gas kayu untuk menggerakan mobil dan bus. Di Perancis pada saat Perang Dunia II, produksi kayu dan arang untuk kendaraan bermotor meningkat dari 50.000 ton sebelum perang menjadi 500.000 ton pada tahun 1943.[2]
1. 2. Seni rupa
 
Batang arang yang sebagai media seni rupa.

Arang digunakan dalam seni rupa seperti pensil atau krayon. Media ini banyak digunakan untuk membuat sketsa dalam ukuran besar atau media yang membutuhkan garis sketsa yang kuat, seperti kanvas. Sebagai media seni rupa, charcoal dijual dalam bentuk batangan.

Arang memiliki sifat lembut, ringan, hitam, dan sekaligus mudah patah. Media ini sangat disenangi pelukis dalam membuat sketsa sebab sketsa yang dihasilkan sangat jelas, bahkan dalam proses pengecatan sekalipun.

2. Cat air
Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah medium lukisan yang menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Meskipun medium permukaannya bisa bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas. Selain itu bisa pula papyrus, plastik, kulit, kain, kayu, atau kanvas.

Secara umum, cat air digunakan karena sifat transparansinya. Gouache adalah medium sejenis yang tidak transparan.

Hasil karya lukisan cat air biasanya bersifat sangat ekspresif, atau sebaliknya sangat impresif, tergantung teknik yang digunakan.

Lukisan cat air dimulai dari penemuan kertas di Tiongkok sekitar 100 M. Pada abad 12 bangsa Moor memperkenalkan kertas ke Spanyol dan kemudian menyebar ke Italia beberapa dekade berikutnya. Pabrik kertas tertua terletak di Fabriano, Italia yang didirikan tahun 1276, dan Arches, Perancis pada tahun 1492.
 
Teknik cat air menjadi terkenal di Eropa dengan sering digunakannya teknik fresko.

Lukisan cat air tertua yang pernah ditemukan dibuat oleh Raffaello Santi yang membuat kartun-kartun untuk desain gorden. Di Jerman, Albrecht Dürer membuat lukisan cat air pada abad 15. Sekolah lukisan cat air pertama dibuka oleh Hans Bol dan sangat dipengaruhi oleh karya-karya Dürer. Pelukis cat air terkenal lainnya adalah van Dyck, Thomas Gainsborough, dan John Constable. Paul Sandby dianggap bapak lukisan cat air Inggris Raya.

a. Bahan utama
Cat air dibuat dari pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah kekentalan dan merekatkan warna ke permukaan.

b. Teknik penggunaan 
Carl Larsson, The Christmas Eve, watercolor, (1904-1905).
Biasanya cat air digunakan dengan kuas lancip dan air yang berlebih, tetapi bisa pula dicampurkan dengan material lain. Biasanya akrilik atau collage. Cat air dengan campuran air berlebih menghasilkan warna yang terang dan segar. Warna ini dihasilkan oleh cahaya yang mampu menembus lapisan cat yang transparan.

Warna putih biasanya dihasilkan dari bagian-bagian yang tidak diberi lapisan cat. Sangat jarang lukisan yang sengaja memberikan lapisan putih dari cat air.

Cat warna terkenal karena butuh kesabaran yang tinggi. Teknik yang umum digunakan biasanya dihasilkan dari lapisan-lapisan yang saling ditimpakan setelah lapisan sebelumnya telah kering sehingga menghasilkan gradasi warna. Namun teknik lain wet-on-wet yang menimpakan warna di atas lapisan yang masih basah juga membutuhkan ketelitian tinggi untuk mendapatkan hasil maksimal. Resiko lainnya adalah kertas menjadi melengkung atau robek jika terlalu banyak air digunakan.

c. Kelebihan
Cat air memiliki kelebihan tidak berbau, mudah dibersihkan, dan mudah kering.


3. Cat minyak
Cat Minyak adalah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen yang disuspensi dengan media minyak.

a. Sejarah
Cat minyak telah digunakan di Inggris pada Abad ke 13 untuk penghiasan sederhana. Tapi sampai Abad ke-15 belum di banyak gunakan untuk hal hal artistik. Penggunaan yang paling sering digunakan saat ini adalah untuk keperluan domestik, dimana ketahanan dan warnanya yang cerah membuatnya cocok untuk digunakan pada eksterior dan interior.

Sifat cat minyak yang lama keringnya telah diketahui oleh para pelukis awal. Namun kesulitan dalam mendapatkan dan bekerja dengan at minyak membuatnya jarang digunakan. Seiring dengan naiknya minat masyrakat terhadap Realisme, cat tempera yang cepat mengering menjadi tidak cocok.

Para seniman Flanders mencampur tempera dan cat minyak pada Abad ke-15, namun pada Abad ke-17, melukis murni dengan cat minyak menjadi lumrah. 
Pemandangan di Delft dalam cat minyak, oleh Johannes Vermeer.

b. Karakteristik
Campuran minyak membuat cat jenis ini memberi efek pantulan cahaya yang cemerlang. Selain itu cat cenderung menggumpal sehingga memberikan efek tekstur yang mengesankan bila diolah dengan baik.

Membutuhkan waktu beberapa hari untuk membuat cat ini kering dengan sempurna. Selain itu bau yang dihasilkan tidak disukai sebagian orang. Dalam kurun waktu puluhan tahun, warna yang dihasilkan akan menjadi kekuningan.

Kelemahan-kelemahan ini membuat beberapa seniman berali kepada akrilik.


5.Konte
Konte atau dalam tulisan aslinya Conté, biasanya adalah istilah yang merujuk kepada pensil dan krayon merk Conté, sebuah medium menggambar yang terbuat dari bahan dasar bubuk grafit atau arang, dicampur lilin atau tanah liat yang kemudian dikompresi. Untuk bentuk pensil, bahan ini kemudian dilapisi kayu dengan bentuk persegi.

Namun bisa pula ditemui serbuk konte, yang biasanya diaplikasi ke atas kertas kasar dengan kuas lancip kering untuk memberikan warna yang bergradasi sangat halus.

a. Sejarah
Pensil dan krayon merk Conté ditemukan tahun 1795 oleh Nicolas-Jacques Conté, yang berusaha mengatasi masalah kekurangan grafit selama Perang Napoleon. Media ini kemudian diketahui memiliki kelebihan mudah diproduksi dalam banyak tipe kekerasan.
 
Krayon Conté.

Varian konte sanguine, digunakan oleh banyak perupa renaisans seperti Leonardo da Vinci.

5. Krayon
Krayon adalah peralatan gambar yang dibuat dari lilin berwarna, air, dan talk atau kapur. Krayon banyak digunakan oleh anak-anak untuk menggambar, dan seniman juga menggunakannya.

Salah satu merk krayon yang populer adalah Crayola.
 

6.Pastel
Pastel adalah serbuk yang direkatkan dengan arabic gum dan dibentuk menjadi batangan-batangan yang rapuh. Jika digosokkan ke kertas yang cukup kasar, ikatan tersebut akan lepas dan serbuk warna akan menempel ke kertas. 

a. Sejarah
Penggunaan pastel pertama kali yang diketahui adalah oleh Leonardo da Vinci pada 1495.
Maurice Quentin de La Tour dan Rosalba Carriera dari abad 18 adalah pelukis yang dikenal baik dengan teknik pastelnya. Pada abad 19, pastel dipopulerkan oleh pelukis Perancis Edgar Degas . Mary Cassatt memperkenalkan media pastel kepada rekannya di Philadelphia and Washington, hingga ke seluruh Amerika Serikat. 
 
Lukisan potret Louis XV oleh Maurice Quentin de La Tour, 1748

Pada abad 18 medium ini populer sekali dalam lukisan potret, dan digunakan pula dengan campuran teknik gouache. Pastel juga banyak juga digabungkan dengan media lain, kecuali cat minyak.

b. Karakteristik
Warna-warna pastel cemerlang, hampir menyamai cat minyak. Hanya saja kelemahannya adalah tidak menempel terlalu kuat. Sedikit getaran bisa merontokkan ikatan dengan kertas. Untuk itu biasanya diberikan fixative.
 
Commercial oil pastels.

Pastel memberikan warna yang sangat kuat jika dilapiskan di atas warna komplementernya. Namun menjadi sangat lemah jika ditimpakan di atas warna analogus. Selain itu warna-warna gelap menjadi tidak kuat jika ditimpkan di atas warna terang.

Sangat sulit untuk menghapus warna pastel secara sempurna. Biasanya yang dihasilkan dengan mengesekkan penghapus di atas pastel malah efek smudge.

Untuk mengatasi kelemahan pastel kapur konvensional, dikembangkan pula pastel minyak. Pastel ini merekat kuat di berbagai media, seperti kanvas, hardboard, atau tripleks.

c. Pelukis dengan media pastel
  1. Pelukis Indonesia
Sholihin
Kusnadi
Soenarto
Wardoyo
Zaini
Nashar
Mh. Ikshan
2. Pelukis luar negeri
Leonardo da Vinci
Maurice Quentin de La Tour
Rosalba Carriera
Larry Blovits
Wende Caporale
Tim Gaydos
Daniel Greene

7. Penghapus
8. Pensil
9. Tinta

Sumber. Wapedia: For Wikipedia on mobile phones


Tidak ada komentar:

Posting Komentar