-->

Rabu, 27 Mei 2009

Pameran Reni Rupa PGSD IKIP Madiun

Pameran

Banyak hiburan yang kita lihat di setiap saat di media televisi juga hiburan lain seperti, panggung musik, namun hiburan berupa pameran sangat jarang kita lihat. Jika ada pameranpun sangat sedikit sekali orang melihatnya. Dengan kondisi demikian maka PGSD IKIP Madiun akan menggelar pameran seni rupa untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya seni rupa khususnya lukisan.
Tujuan pamrean adalah untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya seni. Selain itu pameran dapat meningkatkan motivasi mahasiswa/para siswa untuk berkreasi seni semaksimal mungkin. Walaupun mereka bukan dipersiapkan menjadi seniman, namun pengalaman ini bisa menjadi pelajaran untuk dipraktek ketik mereka menjadi guru di SD nanti.

Diharapkan dengan pameran para mahasiswa bisa berkomunikasi dengan masyarakat melalui media seni. Dengan komunikasi tersebut dapat meningkatkan keberadaan mahasiswa PGSD IKIP Madiun di masyarakat sekitar.

Tugas

Para mahasiswa membuat karya seni untuk pameran akhir semester. Bisa dari berbagai bahan dan alat.

Senin, 25 Mei 2009

Mid Semester PGSD IKIP Madiun

Hasil mid semester IKIP PGRI Madiun rata-rata mendapatkan nilai baik. Jika di gabungkan dengan nilai harian masih juga ada yang kurang.
Bagi mahasiswa yang belum memenuhi standar nila, diharapkan minta tugas kepada dosen untuk memenuhi standar nilai yang ditentukan.
Untuk pendidikan seni rupa para mahasiswa cukup membuat karya yang lebih bagus dan karya tambahan sehingga bisa mendapatkan nilai yang diharapkan.

Harapan kami para mahasiswa tidak hanya mengejar nilai tinggi, namun lebih penting lagi mencari jati diri da pengalaman untuk menjadi guru yang profesional di masa mendatang.

Saat ini kondisi guru kita banyak yang belum mempunyai etos kerja yang handal. Masih sedikit dari mereka yang jiwa raganya mempunyai jati keguruan, sehingga membuat peserta didik cinta dan rindu akan pembelajaran.

Senin, 18 Mei 2009

Calon Guru Harus Gemar Membaca

Dengan adanya hari baca nasional yang jatuh pada tanggal 17 Mei, maka diwajibkan para calon guru atau mahasiswa PGSD untuk mulai gemar membaca.

Dengan hobby gemar membaca diharapkan akan menjadi guru yang heibat dan luar biasa ketika nanti berhadapan dengan peserta didik di SD.

Peserta didik di tingkat dasar harus ditanamkan gemar membaca sedini mungkin. Jadi ketika mereka lulus dari sedkolah dasar sudah memiliki budaya senang membaca. Mereka akan menjadi peserta didik yang senang menulis, mengarang dan berpandangan luas serta memiliki kepercayaan diri yang kua. Selain itu mereka akan mudah berggaul, kreatif dan tidak putus asaan seerta senang dengan berbagai tantangan.

Senin, 11 Mei 2009

ADA 9 TINGKATAN MENUJU PROFESIONALISME GURU SEJATI

Para Calon Guru dari IKIP PGRI Madiun

9 Wajah Calon Guru Ke Depan
Siap, Yakin, Bangga, Senang, Enggan, Kecewa, Malu, Ragu, Susah......



Ketika alokasi dana pendidikan meningkat sesuai dengan perubahan Undang Undang Dasar yaitu 20%, banyak para profesi lain iri terhadap profesi guru. Penulis menyadari terhadap mereka yang iri terhadap pekerjaan guru yang begitu ringan dalam bekerja.

Ketika gaji guru hanya cukup untuk memenuhi standar hidup tidak banyak orang yang meliriknya, namun akhir-akhir ini banyak memandang profesi guru enak dan mudah serta gajinya banyak. Tidak hanya guru, semua pengawai negeri sipil bernasib sama. Untuk menjadi miskin tidak mungkin dan untuk menjadi kaya juga hanya dalam impian. Kaya jadi kenyataan kalau mempunyai penghasilan dari luar atau istilah kerennya bisnis lain diluar pekerjaannya.

Kita telusuri bagaimana sebenarnya kiprah guru yang sekarang menjadi impian dari sebagaian dari bangsa untuk mengejar profesi guru, walaupun masih kalah keren dengan profesi dokter dan yang lain. Dari anak yang menempati rangking 10 besar di kelas mungkin sudah melirik profesi guru. Jangan tergiur dengan glamor dari luar yang menghebohkan berbagi insan pendidikan, kelihatannya profesi guru mudah diucapkan namun sulit untuk dilaksanakan.

Ada tingkatan yang perlu kita pahami dalam menggeluti guru menuju profesionalis sejati, antara lain:

  1. Guru yang baik adalah guru yang berangkat pagi pulang siang. Tingkatan guru ini dari segi waktu sudah memenuhi standar kehadiran, karena mereka rajin masuk sesuai dengan standar pegawai negeri sipil.
  2. Tingkatan kedua adalah guru tingkatan pertama ditambah dengan peduli lingkungan. Karena peduli lingkungan baik fisik dan nonfisik, sehingga mereka nyaman dan kerasan di sekolah.
  3. Guru tingkatan ketiga adalah guru tingkatan ke dua ditambah dengan rajin pula masuk kelas. Guru tingkat ketiga ini dari segi fisik sudah sangat memenuhi. Dengan bekal rajin dan dapat berinteraksi dengan lingkungan sekolah, serta rutin masuk kelas, maka guru tingkat ini dari segi kasat mata merupakan idola tepat waktu dengan sebutan guru tertib.
  4. Guru tingkat keempat, ternyata tidak hanya rajin masuk kelas dan mengajar selesai pembelajaran, namun perlu kemampuan untuk berakting untuk memuaskan siswanya. Tuntutan guru ke empat ini harus mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran dengan menyenangkan, sehingga materi mudah dicerna oleh anak didik.
  5. Guru tingkat ke lima selain mempunyai kemampuan 1 sampai 4 harus mempunyai kemampuan sejauh mana kepedulian guru untuk memperhatikan perbedaan yang ada pada individu peserta didik, sehingga membuahkan bentuk pelayanan yang berbeda pula pada setiap individu peserta didik. Disinilah sentuhan emosional guru muncul. Pada tingkatan inilah jiwa profesi guru nampak jelas.
  6. Tingkat ke enam setelah mengetahui pribadi masing-masing anak, guru bisa menanamkan ke lubuk hati yang dalam untuk selalu berjiwa besar, optimis meraih sukses masa depan?. Dengan bisikan jiwa serta nurani atau intuisi yang kuat dari dalam anak akan menimbulkan motivasi dan kebulatan tekad untuk mencapai cita-citanya sampai tuntas. Tingkatan ke enam ini guru sudah menyentuh kemapuan emosional dan spiritual anak. Pada tingkat ke enam ini profesi guru sudah mulai menyentuh dunia maya yang tidak bisa kita tentukan dengan akal dan teori. Beratnya guru kalau sudah bergesekan dengan nilai moral, iman dan ketakwaan seseorang yang berporos pada intuisi dan kata hati.
  7. Tingkatan ke tujuh ini akan berdampak pada kemampuan anak untuk memberiakn apresiasi pada tantangan adalah ujian hidup. Sehingga kalau sampai terjadi guru memberikan hukuman, anak malah akan bersyukur dan berterima kasih atas peringatan atau hukumannya. Contoh apabila guru melakukan kekerasan dengan memukul misalnya, anak tidak merasa dendam bahkan malah berterima kasih. Seolah-olah peraturan itu ada dimana-mana walaupun tidak kemana-mana.
  8. Tingkatan ke delapan, guru semakin jauh jangkauan edukasinya sehingga sampai mengenal karakter lingkungan keluarganya. Kalau seorang guru sudah bisa bekerjasama dengan orang tua dalam mendidik anak, tidak ada kesempatan bagi anak untuk tidak berhasil dalam pembelajarnannya maupun masa depannya.
  9. Guru tingkat ke sembilan guru melibatkan masyarakat sekitar dan lintas sektoral dan stake holder untuk berkolaborasi dalam menetukan nasib anak generasi bangsa. Tingkat ke sembilan ini tugas guru terlalu berat. Dengan sisa waktu dari sekolah masih harus mengontrol dan mencuri tahu bagaimana perilaku anak didiknya.

Dengan tingkatan tersebut, sebenarnya profesi guru dikategorikan sangat berat. Kalau mau mencari pekerjaan, profesi guru tidak ada habisnya. Bisa sampai 24 jam. Contoh kalau ada anak didik yang nakal, bisa membebani pikiran sampai rumah dan bahkan bisa makan hati. Maka kalau ada profesi lain iri dengan guru si umar bakri perlu dipertanyakan dimana letak kecemburuannya dan kemudahan dari pekerjaan guru.

Sedikit kita bandingkan dengan profesi dokter yang sama-sama mempunyai pasien manusia. Guru berhubungan dengan manusia sehat untuk sukses masa depan, sedangkan dokter berpasien manusia belum sehat untuk mempertahankan hidup yang nota bene berhubungan dengan nyawa seseorang. Penyakit mempunyai takaran khusus dan terukur untuk menjadi sehat atau sembuh. Tetapi anak didik tidak terukur seberapa banyak ilmu dan ketrampilan yang bisa menopang masa depan yang sukses. Untuk mencetak generasi yang sukses tidak ada resep khusus dan pasti namun penuh dengan segala kemungkinan yang semuanya berubah.
Siapa atau sekolah mana yang berani pasang harga atau tarip untuk mensukseskan pesertadidiknya di masa mendatang? Saya kira didunia ini belum ada sekolah atau orang yang bisa menjamin masa depannya sukses atau bahagia di dunia. Apalagi bahagia di akherat.

Berbeda dengan dokter spesialis yaang memasang iklan dengan keahliannya bisa menyembuhkan penyakit kanker tanpa oprasi dsb.



Ada Yang Masih, Ragu, Malu, Yakin, Semangat, Menyandang Predikat Guru



v

Minggu, 10 Mei 2009

Menggambar Bentuk


Untuk materi pendidikan seni rupa berikutnya adalah Menggambar Bentuk. Bahan dan alat yang harus dipersiapkan yang adalah kertas gambar dan pensil yang lunak 2B, 3B atau konte.









1. Menggambar Bentuk.

Menggambar Bentuk adalah memindahkan objek/benda-benda yang ada disekitar kita dengan tepat seperti keadaan benda yang sebenarnya,

menurut arah pandang dan cahaya yang ada.

Menggambar bentuk adalah memindahkan objek/benda-benda yang ada disekitar kita dengan tepat seperti keadaan benda yang sebenarnya, menurut arah pandang dan cahaya yang ada.

Menurut Dr. Cut Kamaril WS. Menggambar Bentuk merupakan usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan ide/gagasan, perasaan dalam wujud dwi matra yang bernilai artistik dengan menggunakan garis dan warna.

Ungkapan tersebut sesuai dengan bentuk benda yang digambar. Hasil gambarnya menunjukkan kreativitas maupun keterampilan penggambar dalam menampilkan ketepatan bentuk maupun jenis benda yang digambar.

Dalam menggambar bentuk dituntut ketepatan bentuk benda yang digambar. Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan tentang dasar-dasar ketepatan bentuk yakni proporsi atau ukuran perbandingan dan ketepatan barik/tekstur yang menunjukkan ketepatan jenis benda tersebut. Bagi orang yang pandai menggambar dapat menggambar langsung dengan tepat apa yang digambar. Bagi orang yang masih belajar perlu mengetahui dasar-dasar proporsi tersebut, dengan menggunakan garis-garis pertolongan untuk membagi-bagi bentuk benda dalam ukuran perbandingan tertentu supaya gambarnya tepat.


Hakikat Menggambar

Menggambar adalah membuat guratan di atas sebuah permukaan yang secara grafis menyajikan kemiripan mengenai sesuatu.

Kata menggambar atau kegiatan menggambar dapat diartikan sebagai memindahkan satu atau beberapa objek ke atas bidang gambar tanpa melibatkan emosi, perasaan dan karakter penggambarnya.

Pemindahan ini dalam pengertian pemindahan bentuk atau rupa dengan memperkecil atau memperbesar ukuran keseluruhan yang untuk kepentingan tertentu dapat juga mempergunakan skala perbandingan (perbandingan ukuran) secara akurat.


Jenis-jenis pensil/potlot untuk menggambar

Menggambar dimulai dengan memilih jenis kertas yang cocok,

disesuaikan dengan media pensil/potlot.

Potlot adalah alat yang lembut, tidak banyak memeberikan kedalaman, tingkat kekerasannya bermacam-macam; untuk permulaan gunakanlah potlot yang sedang lunaknya. (Untuk merampungkan gambar kelak hendaknya selalu digunkan potlot yang paling bermutu sejauh yang dapat diperoleh). Kekuatan garis bergantung pada kertas yang dipergunakan. Makin kasap kertas yang digunakan, makin gelap goresan potlot yang diperoleh. Sebaliknya makin licin kertas, makin abu-abu goresan itu. Kertas harus cukup kasap agar diperoleh garis potlot yang baik dan cukup keras sehingga tidak bercalar oleh potlot.


Banyak sekali macam dan jenis potlot/pensil sesuai dengan penggunaannya, antara lain:

a. Pensil Biasa:

Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam goresan, dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar dan membuat bayangan. Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar, namun dalam pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya.


b. Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H)

Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras) kemudian F. Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar mistar, karena jenisnya yang keras tersebut. Semakin keras tingkatan isi pensil, semakin dapat digunakan untuk menghasilkan garis-garis yang padat, halus dan tipis.


c. Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/HB).

Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk gambar dekorasi maupun gambar reklame.


d. Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B)

Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan nada gelap terang. Untuk hampir semua gambar tangan bebas, pensil jenis B merupakan jenis pensil yang banyak manfaatnya. Jenis pensil ini banyak dipakai untuk menggambar potret, benda atau pemandangan alam dalam warna hitam putih.


e. Konte, berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai goresan yang tebal dan lebar. Dibedakan pula menjadi:

1) Hard/H/keras.

2) Medium/HB/sedang

3) Soft/B/Lunak, dipakai untuk menggambar potret, pemandangan alam dan benda.


f. Pensil berwarna.

Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 macam warna. (untuk kategori pensil warna bukan merupakan bahasan dalam penelitian ini).



g. Teknik-teknik yang digunakan dalam menggambar dengan pensil/potlot antara lain:

1) Teknik Stippel. Yaitu menggambar dengan titik-titik atau noda-noda yang diulang-ulang.

2) Teknik Dussel, atau disebut dengan teknik gosok. Yaitu menggambar dengan cara menggosok-gosokkan tangan atau kertas yang sudah diberi/dibubuhi dengan pensil. (Teknik ini tidak diperkenankan untuk digunakan dalam dunia pendidikan, akan tetapi kenyataan di lapangan para pelukis wajah/potret sering menggunakannya).

3). Teknik Arsir, Untuk menyampaikan kesan bentuk tiga dimensi yang tidak dapat terwakili hanya dengan garis kontur saja. Garis-garis arsir mengacu pada serangkaian garis sejajar dengan jarak berdekatan atau rapat


Jenis-Jenis Arsir antara lain:

a) Arsir Biasa, yaitu garis-garis arsir yang mengacu pada serangkaian garis rapat sejajar, seirama sesuai dengan bentuk benda yang digambar.

b) Arsir Silang, ialah arsir yang melibatkan penggunaan dua lapis garis arsir untuk mendapatkan kepadatan yang lebih tinggi dan menghasilkan nada gelap terang.

c) Teknik Scribbling, adalah suatu jenis arsiran jaringan yang terdiri dari garis-garis berbagai arah yang dibuat secara acak, sehingga tekstur visualnya akan bervariasi dengan teknik garis yang digunakan.

Dengan pengetahuan yang mantap mengenai sifat bahan dan fungsi alat, seniman dapat mengembangkan kekuatan menggambarnya tanpa kendala yang bersifat teknis. Menggambar merupakan soal rasa, pikiran, keterampilan, ide dan teknik yang tidak terpisah-pisahkan. Dorongan menggambar timbul pada umumnya karena adanya gagasan dalam pikiran untuk menyatakannya dengan bentuk visual.

Alat terakhir untuk pengoreksian gambar adalah penghapus, untuk menghilangkan bagian gambar yang tidak berhasil. Penghapus potlot yang biasa sudah cukup, sepanjang bersifat lentur, lunak dan bersih.


Ada kertas yang licin dan ada pula yang kasap, ada kertas bersadur dan kertas serap, kertas yang tebal dan yang tipis. Ada tiga jenis kertas yang dapat digunakan:

a. Kertas murah yang dapat digunakan dengan bebas. Barangkali kertas stensil atau kertas koran (yang dipakai untuk surat kabar, dapat diperoleh dalam ukuran kwarto dibungkus per rim).

b. Kertas Lakar ukuran saku (berbentuk buku ukuran saku)

c. Kertas gambar yang baik dengan tebal yang bermacam-macam, dalam lembaran, gulungan, atau bentuk buku. Kertas gambar biasanya berwarna putih mengkilap, tetapi ada juga yang berwarna putih kusam atau berwarna putih-India. Menurut Ajat Sakri dalam bukunya menjelaskan;

Menggambar dimulai jauh sebelum menarik garis yang pertama. Permulaannya ialah sikap badan yang baik dan sikap yang benar terhadap pekerjaan. Lengan dan seluruh tubuh harus santai. Pandangan tertuju pada permukaan kertas sebagai satu keseluruhan, menaklukkan dan menguasainya.



Contoh


Gambar bentuk dan Bayangan





Rabu, 06 Mei 2009

Mid Semester PGSD IKIP Madiun

Kalau Tidak Bisa Jangan Tanya Ini Ujian





Untuk menguji kemampuan yang diterima oleh para mahasiswa maka diperlukan tagihan tengah semester. Para mahasiswa harus mempersiapkan diri belajar sebaik mungkin sehingga bisa mendapatkan nilai yang sesungguhnya.
Persiapan yang matang akan membuat kematangan dan kejujuran dalam mengerjakan soal tagihan. Jangan mengharap untuk menjadi calon guru yang profesional kalau anda tidak melakukan perubahan sekarang.
Lima tahun sampai sepuluh tahun yang akan datang peluang untuk menjadi guru/PNS terbuka lebar, terutama guru SD yang akan dan telah berakhir masa jabatannya. Booming pensiun para umar bakri SD akan menjadi tantangan untuk para PGSD.

Bahan Mid ada di situs diblog dunia seni internet tolong dipelajari semuanya

Selasa, 05 Mei 2009

Hasil Komposisi Warna






Inilah hasil karya sni komposisi warna dan bidang Mahasiswan PGSD/IV IKIP PGRI Madiun.

Perkembangan dunia seni sangat dipengaruhi kehidupan manusia. Semakin modern dan kebutuhan ekonomi seseorang tercukupi, maka kehidupan seni semakin diperhitungkan